Asean Consortium on Department of Economics Conference (ACDEC)

banner website acdec 2014
Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan standar hidup penduduk Negara Anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih nyata melaluiASEAN Economy Community (AEC). AEC merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang direncanakan tercapai pada 2015. Langkah lebih lanjut untuk mewujudkan AEC 2015, Negara-negara anggota ASEAN telah menyepakati ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) pada pertemuan KTT ASEAN ke-14 tanggal 27 Februari 2009 di Chaam, Thailand. ATIGA merupakan kodifikasi atas keseluruhan kesepakatan ASEAN dalam liberalisasi dan fasilitasi perdagangan barang (trade in goods). Dengan demikian, ATIGA merupakan pengganti CEPT Agreement  serta penyempurnaan perjanjian ASEAN dalam perdagangan barang secara komprehensif dan integrative yang disesuaikan dengan kesepakatan AEC Blueprint terkait dengan pergerakan arus barang (free flow of goods) sebagai salah satu elemen pembentuk pasar tunggal dan basis produksi regional. Kesediaan Indonesia bersama-sama dengan 9 (sembilan) Negara ASEAN lainnya membentuk AEC pada tahun 2015 didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN. Salah satu perwujudan AEC 2015 adalah terbentuknya integrasi ekonomi melalui pembukaan dan pembentukan pasar yang lebih besar, dorongan peningkatan efisiensi dan daya saing, serta pembukaan peluang penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN, akan meningkatkan kesejahteraan seluruh Negara di kawasan ASEAN. Perwujudan AEC 2015 akan menempatkan ASEAN sebagai kawasan pasar terbesar ke-3 di dunia yang didukung oleh jumlah penduduk ke-3 terbesar  (8% dari total penduduk dunia) setelah China dan India. Dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan usia mayoritas berada pada usia produktif,  pertumbuhan ekonomi individu Negara ASEAN juga meningkat dengan stabilitas makroekonomi ASEAN yang cukup terjaga dengan inflasi sekitar 3,5 persen (Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2013). AEC 2015 yang merupakan bentuk integrasi ekonomi regional kawasan ASEAN yang diharapkan akan membawa ASEAN menjadi kawasan yang makmur dan kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata, serta menurunnya tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial-ekonomi di kawasan ASEAN. Namun untuk mencapai AEC 2015 diperlukan kerja keras baik di internal masing-masing Negara anggota maupun di tingkat kawasan dalam melaksanakan komitmen bersama. Keterlibatan semua pihak di seluruh Negara anggota ASEAN mutlak diperlukan agar upaya perwujudan kawasan ASEAN yang kompetitif bagi kegiatan investasi dan perdagangan bebas dapat memberikan manfaat bagi seluruh Negara ASEAN. Oleh karena itu, Jurusan Ilmu Ekonomi (JIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), bekerjasama dengan konsorsiun ASEAN jurusan Ilmu Ekonomi yang terdiri dari beberapa Universitas anggota seperti Universiti Malaysia Terengganu (UMT), Universiti Utara Malaysia (UUM), Universiti Teknologi Mara, Universitas Padjajaran, Universitas Airlangga, dan Universitas Trisakti berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaran diskusi keilmiahan Asean Consortium on Department of Economics Conference (ACDEC) yang ketiga tahun 2014 yang merupakan merupakan konferensi tahunan yang telah berhasil untuk mengakomodasi wacana Ekonomi di tingkat ASEAN sejak tahun 2012 terkait dengan isu-isu ekonomi pembangunan perdagangan antar dan daya saing di Asia Tenggara dalam bentuk call paper, Konferensi dan Seminar. 
Untuk informasi lebih lanjut terkait dengan perkembangan kegiatan ACDEC ke tiga bisa mengunjungi http://acdec2014.ub.ac.id/ atau email ke: acdec2014@gmail.com atas nama saudara Aji Purba Trapsila (081333114059).

0 Response to "Asean Consortium on Department of Economics Conference (ACDEC)"